Hipertensi – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum di mana
kekuatan aliran dari darah terhadap dinding arteri Anda cukup tinggi.
Hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Penyebab
Faktor risiko hipertensi termasuk obesitas, terlalu banyak minum
alkohol, merokok, dan riwayat keluarga. Salah satu aspek yang paling
berbahaya dari hipertensi adalah bahwa setiap individu mungkin tidak
tahu bahwa memilikinya karena tidak pernah memeriksakan tekanan
darahnya. Hampir sepertiga dari orang-orang yang memiliki tekanan darah
tinggi tidak tahu itu. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tekanan
darah tinggi adalah melalui pemeriksaan tekanan darah yang teratur. Hal
ini terutama penting jika kita memiliki saudara atau keturunan tekanan
darah tinggi.

Gejala
Jika tekanan darah Anda sangat tinggi, mungkin ada gejala tertentu untuk melihat keluar untuk, termasuk:

  • Sakit kepala parah
  • Kelelahan atau kebingungan
  • Masalah penglihatan (kemungkinan komplikasi ke retina mata)
  • Nyeri dada
  • Sulit bernafas
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Adanya darah dalam urin (kemungkinan komplikasi ke ginjal)
  • Berdebar di dada, leher, atau telinga

Jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, segera periksa ke dokter.
Tekanan darah yang tidak terkontrol mampu menyebabkan pasien jatuh ke
dalam kondisi krisis hipertensi, yaitu hipertensi yang menyebabkan
kegagalan organ seperti serangan jantung atau stroke.

Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit serius,
termasuk stroke, penyakit jantung, gagal ginjal dan masalah mata.

Penegakan Diagnosis dan Tes
Tekanan darah tinggi sering disebut “silent disease” karena
pasien biasanya tidak tahu bahwa tubuhnya memiliki tekanan darah tinggi;
mungkin tidak ada gejala atau tanda-tanda yang tampak, sehingga
pemantauan tekanan darah secara rutin sangat penting. Penegakkan
diagnosis itu adalah dengan alat sphygnomanometer.

Konsensus nasional telah merekomendasikan bahwa pengukur tekanan
darah digital justru lebih akurat daripada alat manual (yang dilakukan
oleh tenaga medis terlatih). Kenapa? Alat digital memiliki kemampuan
menakar diastole lebih pasti daripada alat manual.

Tekanan darah tinggi sendiri dibagi menjadi 3:

  • Hipertensi grade I yaitu ketika tekanan darah sistole di
    atas atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau
    sama dengan 90 mmHg. Penegakkan hipertensi grade I itu apabila selama 2
    kali pemeriksaan berturut-turut dalam rentang waktu seminggu pasien
    menunjukkan tekanan darah tersebut.
  • Hipertensi grade 2 yaitu ketika tekanan darah sistole di atas atau
    sama dengan 160 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama
    dengan 100 mmHg pada satu kali pemeriksaan.
  • Krisis hipertensi yaitu ketika tekanan darah diastole di
    atas atau sama dengan 180 mmHg dan tekanan darah diastole di atas atau
    sama dengan 110 mmHg. Krisis hipertensi sendiri dibagi menjadi 2:
    hipertensi emergensi (jika terdapat kegagalan organ vital) dan
    hipertensi urgensi (jika belum terjadi kegagalan organ vital.

Pengobatan & Perawatan
Pengobatan tekanan darah tinggi dapat dengan berbagai pendekatan termasuk perubahan pola makan, obat-obatan, dan olahraga.

  • Tekanan Darah Tinggi dan Merokok: Apakah Anda tahu bahwa orang yang
    merokok lebih mungkin untuk mengalami hipertensi dan penyakit jantung?
  • Hipertensi dan Stres: Stres dapat menyebabkan masalah emosional,
    psikologis, dan bahkan fisik, termasuk penyakit jantung koroner dan
    tekanan darah tinggi. Manajemen stress penting untuk menghindari tekanan
    darah tinggi
  • Konsumsi Garam: konsumsi garam diteliti memicu hipertensi karena
    garam menyebabkan retensi air yang pada akhirnya dapat meningkatkan
    tekanan darah.

Obat
Dokter memiliki ratusan obat tekanan darah tinggi yang berbeda untuk
dipilih. Obat-obat ini bekerja dalam berbagai cara untuk menurunkan
tekanan darah.

  • Kalsium Channel Blocker: Calcium channel blockers adalah
    obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja
    dengan memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung dan dinding
    pembuluh darah, yang membuatnya lebih mudah bagi jantung untuk memompa
    dan memperlebar pembuluh darah.
  • ACE Inhibitor: Angiotensin converting enzyme (ACE)
    inhibitor adalah obat tekanan darah tinggi yang memperlebar pembuluh
    darah sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa jantung dan pada
    akhirnya menurunkan tekanan darah.
  • Angiotensin II Receptor Blockers (ARB): Angiotensin II receptor
    blocker (ARB) memiliki efek yang sama seperti ACE inhibitor, tetapi
    bekerja dengan mekanisme yang berbeda.
  • Diuretik: Diuretik umumnya dikenal sebagai “pil air,” membantu tubuh
    untuk menyingkirkan air dan garam yang tidak dibutuhkan melalui urin.
    Menyingkirkan kelebihan garam dan cairan membantu menurunkan tekanan
    darah dan dapat membuat jantung memompa darah lebih ringan.
  • Beta-Blockers: Beta-blocker adalah obat yang digunakan untuk
    mengobati tekanan darah tinggi dengan cara memblokir efek dari sistem
    saraf simpatik pada jantung.
  • Omega-3 suplemen minyak ikan: Dalam 10 tahun terakhir, banyak orang
    Amerika telah berpaling ke suplemen minyak ikan omega-3. Diet suplemen
    ikan dan minyak ikan memiliki manfaat bagi orang sehat dan juga
    orang-orang dengan penyakit jantung (dr. Ursula Penny)  (Sumber: http://doktersehat.com/hipertensi/)

Leave a Comment